BARABAI - Tersangka pembunuh Abdullah Wardani (45), Fauzi (24) sempat beralibi, bahwa dia juga korban perampokan. Bahkan tersangkalah yang pertama kali melaporkan, bahwa kepala gudang penyimpanan minyak goreng bimoli itu dibunuh empat orang,yang langsung masuk gudang, kemudian menyerang korban.
"Dia datang kepetugas SPK,sekitar pukul 20.30 Wita, sekitar 30 menit setelah kejadian," jelas Kasatreskrim Polres HST AKP Heru Setiawan, Kamis (1/12/2016).
Dijelaskannya, dalam laporannya, tersangka mengarang cerita, dengan menujukkan mimik sedih bahwa dia bersama korban menjadi korban perempokan, dan dia sendiri sempat melarikan diri dari kejaran empat pengeroyok korban.
Bahkan di depan polisi tersangka menelepon keluarga korban di Mantuil Banjarmasin, karena di Banjarmasin tersangka dan korban bertetangga.
Namun, saat melakukan olah tkp, yang dipimpin Heru dan dipantau langsung Kapolres HST AKBP Mugi Seka Jaya, banyak terdapat kejanggalan.
Bahkan dari posisi ditemukannya korban dengan ceceran darah, berbeda dengan keterangan tersangka.Lebih mencurigakan lagi, saat ditemukan uang Rp 64 juta.
Saat itu posisi uang ditaruh di tumpukan kardus di lantai 2 ruang kerja korban. Letaknya dipojok.
"Padahal keterangan dari korban, uang itu hilang dibawa empat perampok yang menganiaya korban," kata Heru.
Berdasarkan hal tersebut, jelas Heru,akhirnya sandiwara tersangka terbongkar."Dia akhirnya mengakui sebagai pelaku. Uang dan barang bukti sudah kami sita,"katanya. (metro7/sir)
"Dia datang kepetugas SPK,sekitar pukul 20.30 Wita, sekitar 30 menit setelah kejadian," jelas Kasatreskrim Polres HST AKP Heru Setiawan, Kamis (1/12/2016).
Dijelaskannya, dalam laporannya, tersangka mengarang cerita, dengan menujukkan mimik sedih bahwa dia bersama korban menjadi korban perempokan, dan dia sendiri sempat melarikan diri dari kejaran empat pengeroyok korban.
Bahkan di depan polisi tersangka menelepon keluarga korban di Mantuil Banjarmasin, karena di Banjarmasin tersangka dan korban bertetangga.
Namun, saat melakukan olah tkp, yang dipimpin Heru dan dipantau langsung Kapolres HST AKBP Mugi Seka Jaya, banyak terdapat kejanggalan.
Bahkan dari posisi ditemukannya korban dengan ceceran darah, berbeda dengan keterangan tersangka.Lebih mencurigakan lagi, saat ditemukan uang Rp 64 juta.
Saat itu posisi uang ditaruh di tumpukan kardus di lantai 2 ruang kerja korban. Letaknya dipojok.
"Padahal keterangan dari korban, uang itu hilang dibawa empat perampok yang menganiaya korban," kata Heru.
Berdasarkan hal tersebut, jelas Heru,akhirnya sandiwara tersangka terbongkar."Dia akhirnya mengakui sebagai pelaku. Uang dan barang bukti sudah kami sita,"katanya. (metro7/sir)
0 Comments
