TANJUNG – Puluhan ribu umat muslim dengan pakaian serta
putih berdatangan dari berbagai penjuru Kabupaten Tabalong dan luar daerah
mengikuti peringatan haulan ulama besar pengarang kitab Ad Durrun Nafis yakni
Syekh Muhammad Nafis Albanjary bin Idris di desa Binturu Kecamatan Kelua pada
Sabtu, (1/14/2017) tadi.
Pelaksanaan acara haul ulama sekaligus seorang pejuang
pembela tanah air dari Kesultanan Banjar ini menghadirkan penceramah agama
Habib Umar Bin Muhammad Bafaqih dari Jogjakarta dan Ulama kharismatik KH Asmuni
atau akrab disebut Guru Danau yang hadir sekaligus memimpin pelaksanaan haulan
Syekh Nafis.
Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani saat sambutan selain mengajak
jemaah yang hadir agar bisa mewarisi sekaligus meneladani semangat juang dan
mempraktekkan segala kebaikan yang dimiliki oleh Syekh Nafis dalam kehidupan
sehari, juga kegiatan haul untuk menghormati ulama ini merupakan sebuah berkah
dari Allah SWT.
Bupati berjanji selama dikepemimpinannya, dia akan terus
mendukung kegiatan-kegiatan haul seperti ini. Terlebih akan terus berusaha
untuk mempernyaman para penziarah, khususnya terkait insprastruktur jalan.
Dimana dipastikannya tahun depan bekal dilakukan pelebaran jalan menuju makam.
Selain itu, pasar Kelua tak luput bakal dibenahi, sehingga
memudahkan para penziarah yang ingin berbelanja. Begitupula dibeberkannya
pembangunan jalan tol yang menghubungkan Takulat Baco dengan lebar 30 meter.
“Sehingga para penziara nantinya tidak lagi terjebak macet di jalan pasar
Kelua,” katanya sembari menyebut yang terpenting semua pembangunan yang
dilakukan pada tahun ini merupakan wujud untuk kesejahteraan masyarakat.
Tak lupa dikesempatan ini Bupati mengharapkan Do’a para
jemaah agar kami tetap amanah dijalan Allah SWT dan dapat melanjutkan kerja
keras bersama untuk mensejahterakan ummat dikabupaten Tabalong.
Sementara Habib Umar dan Guru Danau pun secara bergantian
memberikan tausyiah kepada jemaah yang hadir di haul Syekh Nafis.
Dalam tausyiahnya, kedua ulama ini menegaskan bahwa Syekh
Nafis merupakan ulama bergelar waliyullah yang pada masanya sangat berjasa
dalam penyebaran agama Islam di tanah Tabalong. Begitupula Syekh Nafis sangat
disegani dan juga ditakuti oleh penjajah Belanda kerena pengaruhnya dapat
menjadi semangat masyarakat yang saat itu mulai tertindas oleh penjajah. “Jadi
sangatlah pantas ulama besar ini kita hormati dan teladani,” kata Habib Umar.