Tamiang Layang --- Hanya karena alasan hujan, oknum guru di SDN Pulau Patai Kecamatan Dusun Timur malas turun mengajar ke sekolah. Kelakuan oknum guru ini membuat warga geram dan melaporkannya kepada kepala desa setempat.
Hal itu diakui oleh Kepala Desa Pulai Patai, Hawinggo. Ia mangaku mendapat laporan bahwa oknum guru di desanya sering tidak masuk kerja jika musim hujan. Menurutnya alasan lainnya karena saat turun hujan jalan becek dan berlumpur.
“Jika hal ini terus berlarut, Sangat mempengaruhi terhadap belajar mengajar diSekolah. Siswa tak dapat menerima ilmu pelajaran, Saat turun hujan, Karena itu, yang dirugikan dengan olah oknum Guru ini adalah para sisa,” kata Hawinggo.
Alasan hujan dan kondisi jalan rusak agaknya kurang masuk akal. Pasalnya, kata Hawinggo, pelajar SMP dan SMA dari Desa Pulau Patai tetap berangkat ke sekolahnya masing-masing di Tamiang Layang. “Mereka (siswa, red) yang berasal dari Pulai Patai tetap berangkat ke sekolah di Tamiang Layang, meski cuaca tak mendukung karena hujan,” sebutnya.
Mendengar kelakuan para oknum guru di SDN Pulai Patai, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bartim, Drs Argianto MM menyatakan akan memanggil kepala sekolah dan oknum guru tersebut. ”Oknum guru akan diminta keterangan terkait laporan warga itu, jika terbukti tentu akan dilakukan pembinan agar perilaku itu tidak diulangi lagi,” terangnya.
Argianto menegaskan, tidak ada alasan bagi guru tidak berangkat ke sekolah untuk mengajar hanya karena hari sedang hujan. Sebagai pendidik yang memiliki kewajiban, mereka harus tetap melaksanakan tugas. Mantan Sekwan DPRD Kabupaten Bartim ini meminta, agar semua guru meningkatkan disiplin kerja. “Tugas Guru adalah mendidik untuk mencerdaskan masyarakat. Saya ingin kualitas pendidikan di Bartim lebih baik lagi,” tukasnya. (Metro7/M Jaya)
Hal itu diakui oleh Kepala Desa Pulai Patai, Hawinggo. Ia mangaku mendapat laporan bahwa oknum guru di desanya sering tidak masuk kerja jika musim hujan. Menurutnya alasan lainnya karena saat turun hujan jalan becek dan berlumpur.
“Jika hal ini terus berlarut, Sangat mempengaruhi terhadap belajar mengajar diSekolah. Siswa tak dapat menerima ilmu pelajaran, Saat turun hujan, Karena itu, yang dirugikan dengan olah oknum Guru ini adalah para sisa,” kata Hawinggo.
Alasan hujan dan kondisi jalan rusak agaknya kurang masuk akal. Pasalnya, kata Hawinggo, pelajar SMP dan SMA dari Desa Pulau Patai tetap berangkat ke sekolahnya masing-masing di Tamiang Layang. “Mereka (siswa, red) yang berasal dari Pulai Patai tetap berangkat ke sekolah di Tamiang Layang, meski cuaca tak mendukung karena hujan,” sebutnya.
Mendengar kelakuan para oknum guru di SDN Pulai Patai, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bartim, Drs Argianto MM menyatakan akan memanggil kepala sekolah dan oknum guru tersebut. ”Oknum guru akan diminta keterangan terkait laporan warga itu, jika terbukti tentu akan dilakukan pembinan agar perilaku itu tidak diulangi lagi,” terangnya.
Argianto menegaskan, tidak ada alasan bagi guru tidak berangkat ke sekolah untuk mengajar hanya karena hari sedang hujan. Sebagai pendidik yang memiliki kewajiban, mereka harus tetap melaksanakan tugas. Mantan Sekwan DPRD Kabupaten Bartim ini meminta, agar semua guru meningkatkan disiplin kerja. “Tugas Guru adalah mendidik untuk mencerdaskan masyarakat. Saya ingin kualitas pendidikan di Bartim lebih baik lagi,” tukasnya. (Metro7/M Jaya)
0 Comments
